Tuesday, November 28, 2006

2006 NUVO International Dancesport Championship

Sebelum baca ke bawah, baca artikel ini dulu.

Ya, jadi kmrn, tgl 27 Nov 2006 kmrndi Ballroom Hotel Mulia Jakarta, acara tersebut telah dilangsungkan. 10 pasang anak UI (termasuk gw) mendapat kesempatan untuk jadi pengisi acara dan nonton pertandingan skala internasional tersebut. Komentar umum, LUAR BIASA. Untung banget diajak buat ngisi acara, jadi ga perlu bayar tiket masuk ke sana. Harga tiketnya 400rb/org. Weks...mahal abiz. tp ya sebenernya sih pantes untuk melihat secara live acara yg muantab seperti itu.

gw cerita tentang anak2 UI aja ya. kalo berita lombanya nanti dicari di koran. wkwkwkwk...

ya, berangkat dari UI jam 14.30 naik bus kuning AC. Di dalam bus, beberapa ce terlihat saling men-cepol (apa bahasa indonya ya?) rambut. perjalanan yang diiringi hujan tidak terlalu lebat diisi dengan canda tawa para penumpang. Dan akhirnya sampai di Mulia jam 16.00. para pria mulai ganti2 baju dengan baju lengan panjang, kerah tinggi, dan ... ketat. (untung gw jaring2 or belah sana sini)

Jam 17.30, dapet giliran buat GR. hasilnya... ya, lumayan... lumayan banyak yg salah, termasuk gw.wakakaka..alesan utama, lantai dansanya licin. 2 menit, GR selesai. GR dilanjutkan dengan penampilan dari anak2 sd (mayoritas sd al-azhar) yang melakukan tari saman.

Lalu kami diminta menunggu karena baru tampil jam 19.45. Ternyata, acara tersebut dibuka untuk umum mulai dari pukul 19.30. Padahal pertandingan telah dimulai dari siang. Jadi, ketika penonton datang, yang tersisa adalah pertandingan dari tingkat semifinal. Nah, selama menunggu, pertandingan masih berlangsung. Ada pertandingan latin junior, profesional, dll. 1 hal lagi yg gw baru tau kmrn malam adalah ternyata atlet indonesia blm bisa bertanding dalam kelas yg sama dengan para atlet dunia. Alasannya adalah Indonesia tergolong negara yg masih muda dalam dunia dansa sehingga blm memiliki atlit yang berstandar dunia (dalam hal teknik, style, speed, dan power). Alhasil dalam pertandingan kmrn, ada pertandingan khusus indonesia, dan ada pertandingan kelas dunia (non-indo). Sedih juga sih mikirin bahwa atlit negara kita blm dapet pengakuan dunia. Tp gw yakin, dalam bbrp tahun ke depan, atlet kita bisa masuk koq ke jajaran kelas dunia. Maju terus berjuang...

Ya, lanjut...
Jam 19.30 acara mulai dibuka. Pertandingan dihentikan sementara untuk upacara pembukan dan beberapa pertunjukan pembuka. Jreng...anak UI masuk berdansa. Hehe...jadi malu. teknik dansanya masih kalah sama pedansa anak2 yg ikutan pertandingan. Tp ga apa2. ini kan salah satu bentuk nyata program IODI memasyarakatkan dansa. mungkin penonton pikir, "koq ada pedansa yg masih di tingkat rendah gini disuruh jadi pembuka acara ya?" hahaha... ya, 2 menit dansa menyelesaikan semua tugas yg dipersiapkan selama 1 bulan. komentar dari pelatih dan beberapa temannya adalah "ya, cukup bagus untuk ukuran pemula. apalagi persiapan 1 bulan. cukup rapi... nanti latihan lagi ya..." komentar yg sangat diplomatis. tp seneng juga, ga ancur2 amat. Setelah tampil, kita diijinkan untuk menonton, walau harus berdiri atau duduk di lantai.

Acara dilanjutkan dengan opening ceremony. Para atlet berbaris sambil membawa papan nama negaranya. Ga tau ya, apakah 20an negara itu udah tergolong banyak atau belum. yg pasti sih, orangnya banyak. Ada beberapa pasang atlet yg sejak awal sudah menjadi perhatian penonton, yaitu pasangan dansa dari Italy, Polandia, Bulgaria, dan Jepang. Knp menarik? Pedansa pria dari Italy dan Polandia, katanya ce2, ganteng berat... dengan baju yg memamerkan otot dan dada (hueks...) dengan tinggi dan postur badan yang indah (hueks lagi...) Nah, kalo dari Jepang dan Bulgaria, kebalikannya. Pedansa wanitanya RUARRRRRR BIASAAAAA (cantiknya, bodynya, dan tentunya GOYANGANnya donk...) Kontingan terbanyak dari China (dipecah jadi 3 kelompok, Hongkong, Macao, dan China) dan Indonesia. China ternyata telah banyak menghasilkan atlet yg berkualitas. Juara Blackpool, juara latin formation, dll. Perlu diakui memang luar biasa kualitasnya.

Setelah opening ceremony, pertandingan mulai dilanjutkan. Pertandingan semifinal sudah menunggu. Kurang lebih 12 pasang pada setiap kelas. Hohoho... mata jgn berkedip nontonnya. rugi... pedansa ballroom tampil dengan anggun. gaunnya bikin ce2 ngiler kayanya. pedansa latin tampil HOT. so d*** HOT. bajunya...ekspresi mukanya, gayanya... weh, bikin lemes... hihihihi... Diantara pertandingannya kadang2 ada selingan. Salah satunya penampilan dari pemenang latin formation dari China. Fotonya liat di sini nih.

Akhirnya, gw pulang jam 11 malem. acaranya tinggal pemberian piala kepada pemenang, tp berhubung udah kemaleman, dan ada beberapa temen yg kosnya bakal udah dikunci kalo ga pulang juga, maka akhirnya gw pulang.

sayang di postingan ini gw blm punya foto2nya. blm dikasih ama temen. hihihi... kalo ada nanti menyusul deh.

inti dari postingan ini adalah: Indonesia telah memulai usaha untuk memasyarakatkan dansa di Indonesia dan mulai berjuang ke tingkat dunia. Pertandingan dansa sangat menarik untuk disaksikan. Jgn berpikir kotor dulu ya. Menarik di sini dalam arti memang memiliki kualitas yang olahraga yang baik. Penuh energi, penuh gaya, perlu konsentrasi tinggi dan komunikasi yg baik antar pasangan, dan yang pasti, dansa yang sehat dan benar dilandasi dengan etika dan moral yang baik, bukan asal peluk dan goyang2.

iklan: ayo ikutan olah raga dansa di tempat2 terdekat dengan anda.
Di UI bakal ada lagi loh kegiatan kerjasama IODI dan UI. mungkin mulai februari nanti. Untuk para mahasiswa UI, ayo ikutan. Tertutup untuk masyarakat umum. hihihi...

3 comments:

MoMo said...

Fotoooo doong

Ramot said...

anyway wad, itu tari degam, bukan saman.
degam = tari saman yang gerakannya dimudahkan.

Finasti - A destiny said...

aku mlh pny cdnya loh! hehehe..

Powered By Blogger